Friday 2 March 2012

Hikayat 3 Saudara

Alkisah dalam cerita seorang bapak mempunyai 3 pemuda tampan, Nmun Sayangnya ke-3 anak tersebut memiliki sifat malas yang lebih.
Suatu ketika seorang ayah tersebut menghadapi maut dalam wasiatnya berpesan bahwa seekor kerbau diwariskan terhadap si sulung, penggarap diwariskan terhadap anak tengah, dan terhadap si bungsu hanya sepetak tanah kecil dihadapan rumah reotnya.
Lalu si sulung berpikir apa yang ingin dilakukan terhadap kerbau itu, sampai akhirnya ia menjual kerbau tersebut dan membelikan minuman keras. Lain pula terhadap si tengah, ia menjual penggarapnya untuk membeli makanan yang lezat. Sementara si bungsu berpikir untuk apa sepetak tanah beserta rumah reot ini, sehingga sebuah ilhampun datang menginspirasinya, segera ia membuat penggarap sederhana dan menjadikan dirinya sebagai penggerak, dan menanami tanah tersebut dengan beragam jennies buah dan sayur.
Hatta 10 tahun kemudian berubahlah nasib ke tiga saudara tersebut si sulung buruk nasib nya ia berubah menjadi perampok, si tengah menjadi seorang pengemis. Namun, lain terhadap si bungsu ia menjelma menjadi seorang saudagar yang sangat kaya raya.
Sampai suatu ketika si bungsu memasarkan hasil panenya terhadap suatu pasar. Tiba-tiba seorang perampok pun menodongkan pisau ketika si bungsu pulang melewati ruko yang kosong. Si bungsu takut dan berusaha minta tolong,. Namun, ketika di pandang secara rinci oleh si bungsu ternyata perampok itu tak lain dan tak bukan adalah abangnya. “abang?” ujarnya dengan gemetar kemudian sang perampok memandangi si bungsu. “bungsu?, kau kah itu?” pertemuan antar saudara pun terjadi. Seketikadalam perjalanan keluar pasar keduanya melihat seorang pengemis berpakaian rombeng dan kumuh meminta-minta mereka mengenali rupa itu. Ternyata si tengah rupanya, kini ketiga saudara itu berkumpul kembali. Di sebuah rumah yang dulnya reot dan kumuh kini menjadi rumah gedong yang mewah. Si bungsu pun berkata “abang ku inilah rumah yang dahulu kalian tinggalkan” si sulung dan si tengah pun tersipu malu. Kini mereka pun hidup bahagia dalam satu keluarga.

No comments:

Post a Comment